Bekerja dari Rumah

March 24, 2020 4:36 pm | Oleh Dale Carnegie Editor
Dale Carnegie > Referensi > Artikel > Artikel > Bekerja dari Rumah

Bekerja dari rumah, atau work from home (WFH) karena Covid-19 ketika pertama mendengarnya mungkin terasa menyenangkan: bisa bekerja tanpa harus membuang waktu dalam kemacetan atau berdesak-desakan dalam kendaraan umum. Jadi kita tidak perlu bangun dini hari yang artinya kita bisa tidur lebih lama. Mungkin juga bisa punya waktu lebih banyak bersama anak dan keluarga, atau ada kesempatan membereskan urusan rumah yang selama ini tidak sempat diurus.

Daerah Nyaman dan Stress

Percayakah Anda bahwa kesenangan ini akan segera berubah menjadi ketidaknyamanan? Penyebabnya karena kita sesungguhnya sedang keluar dari zona nyaman kita (comfort zone). Bangun subuh, perjalanan berjam-jam ke kantor, kemacetan, meja kerja, teman kantor dan kopi buatan OB, telah menjadi bagian dari rutinitas kita selama ini dan tanpa sadar sudah menjadi zona nyaman kita. Ketika semua itu harus ditinggalkan sementara waktu, kita harus keluar dari zona nyaman itu dan membuat rutinitas baru. Yang tadinya setiap hari bekerja di ruangan kantor yang tenang dan dingin, sekarang kita bekerja di rumah, di meja makan, ditemani kipas angin dan suara berisik anak-anak yang juga tidak bersekolah. Pada akhirnya, semuanya itu akan membuat kita stress.

Bagi yang tidak bisa bekerja di rumah karena sifat pekerjaannya, seperti karyawan pabrik, hotel dan rumah sakit, juga mengalami perubahan: jalanan lebih sepi, sehingga lebih cepat tiba di kantor. Di kantor pun juga tidak seramai biasanya, karena sebagian bekerja di rumah. Volume kerja pun berubah drastis (berkurang bagi karyawan hotel, dan bertambah bagi tenaga medis rumah sakit). Ini juga berarti kita sedang berada di luar daerah nyaman dan lagi-lagi ini semua bisa membuat kita stress.

Hal-hal yang Tidak Bisa Dikendalikan

Semuanya ini adalah suatu bentuk perubahan, yang datangnya tak terduga, mendadak, dan di luar kendali kita. Hal-hal ini, selain membuat kita tertekan, dapat juga membuat kita frustrasi karena kita merasa tidak berdaya (helpless). Bila hal ini berlangsung lama tanpa kepastian kapan akan berakhir, kita bisa masuk dalam jebakan rasa putus asa (hopeless).

Karena itu langkah pertama menghadapi stress seperti ini adalah menyadari bahwa ada hal-hal yang TIDAK dapat kita kendalikan, dan ada hal-hal yang dapat kita kendalikan. Hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan misalnya cuaca hujan, mesin yang rusak, jalanan yang macet, sedang hal-hal yang dapat kita kendalikan adalah membawa payung, menghubungi bagian service dan mencari jalan alternatif. Keharusan untuk bekerja dari rumah termasuk dalam situasi yang tidak dapat kita kendalikan.

Kiat Dale Carnegie Menghadapi situasi Di Luar Kendali Kita

Dale Carnegie dalam bukunya “How to Stop Worrying and Start Living” menggariskan beberapa prinsip yang bisa kita manfaatkan untuk menghadapi masalah diluar kendali kita dan mengatasi stress kita.

  1. Hiduplah dalam ruang waktu yang terbatas (Live in a day tight compartment). Hiduplah hari lepas hari.” Kita perlu memisahkan hari yang satu dengan hari yang lainnya, sehingga kita tidak membawa beban dari hari kemarin atau ketakutan tentang hari esok, ke hari ini. Ketika kita fokus pada hari ini, kita berfokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan sehingga membuat kita tidak merasa helpless, dan fokus untuk berbuat sesuatu.
  2. Prinsip yang kedua agak panjang, ini dia: “Bila Anda mengalami kesulitan, lakukan tiga hal berikut ini:
    1. Tanya diri Anda sendiri apa kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.” Kita harus jujur tentang hal ini, karena ia akan “menjinakkan” masa depan yang tidak menentu menjadi hanya satu “kepastian” yaitu kemungkinan terburuk. Misalnya: bila keadaan pandemi ini berlanjut, apakah akan diberlakukan Cuti di luar tanggungan (unpaid leave)? Atau dirumahkan?
    2. Siapkan mental untuk menerima kemungkinan terburuk itu.” Ketika secara mental kita bisa menerima skenario terburuk, kita menjadi lebih tenang, dan lebih bisa berpikir.
    3. Perbaiki keadaan agar kemungkinan terburuk itu tidak terjadi.” Inilah saatnya kita melakukan evaluasi, membuat opsi-opsi, mengambil keputusan dan akhirnya bertindak. Pada akhirnya, tetap ada hal-hal yang dalam kendali kita, dan dengan demikian mengurangi kecemasan kita.
  3. Ingatkan diri sendiri bahwa kecemasan itu mahal harganya, karena dapat merusak kesehatan kita.” Karena itu berhentilah cemas, dan kembali dengan langkah pertama di atas. Cemas atau tidak adalah pilihan, dan berhenti cemas adalah keputusan. Kita tidak perlu menunggu masalah selesai untuk bisa berhenti cemas. Sebaliknya, mari Kita berhenti khawatir agar bisa menyelesaikan masalah kita.

Ketiga prinsip ini sederhana, tetapi efektif untuk mengatasi kecemasan dan stress. Karena itu Dale Carnegie menyebutnya Prinsip Dasar untuk Mengatasi Kekhawatiran. Esensinya adalah bahwa di dalam setiap masalah, bahkan yang terasa seperti di  luar kendali kita, selalu ada hal yang bisa kita kendalikan. Bila kita fokus pada hal itu, maka kita bisa memfokuskan energi pada penyelesaian masalah dan tidak membuangnya pada kekhawatiran yang berlebihan.

 “ …  cara paling baik untuk menyiapkan masa depan ialah dengan melaksanakan tugas-pekerjaan hari ini sebaik mungkin dengan senang hati serta menggunakan seluruh kemampuan yang Anda miliki.”


Oleh  Joshua Siregar – Senior Trainer Dale Carnegie Indonesia

Jakarta & Head Office

Jl. Paus No. 84 A
Jakarta Timur 13220
Phone: 021-489 2737
Fax: 021-489 6926


Send this to a friend
Silahkan mengisi form untuk mengunduh
NAMA
PERUSAHAAN
KOTA
TELEPON
E-MAIL
Informasi anda tidak akan diberikan kepada pihak lain.
Silahkan mengisi form untuk mengunduh
NAMA
Hadir di Leadership series kota:
E-MAIL
Informasi anda tidak akan diberikan kepada pihak lain.
Silahkan mengisi form untuk mengunduh
NAMA
PERUSAHAAN
KOTA
TELEPON
E-MAIL
Informasi anda tidak akan diberikan kepada pihak lain.
Silahkan mengisi form untuk mengunduh
NAMA
PERUSAHAAN
KOTA
TELEPON
E-MAIL
Informasi anda tidak akan diberikan kepada pihak lain.
Read previous post:
The Easiest Way to Control Fear

A few days ago I read a news article about two Tennessee brothers who purchased nearly 18,000 bottles of hand sanitizer....

Close