Pergaulan remaja selalu menjadi pemikiran bagi orang tua, karena di masa remaja kehadiran teman-teman sebaya lebih berpengaruh dibandingkan orang tua atau keluarganya. Lingkungan pergaulan yang buruk cenderung membawa dampak buruk kepada perkembangan remaja. Tentunya kita mendukung kalau remaja kita terlibat aktif di berbagai kelompok yang memberikan dampak positif bagi perkembangan mereka. Sayangnya sifat eksklusif suatu kelompok, seringkali membuat remaja kita merasa tidak disambut dan enggan untuk datang lagi.
Untuk itu, setidaknya ada 3 hal yang bisa kita lakukan sebagai orang tua:
- Persiapan di rumah
Suasana di rumah, terutama relasi antar anak dan kedua orang tua, memberikan dasar untuk kesiapan anak bergabung di lingkungan pergaulan yang lebih luas. Orang tua perlu membangun “Perilaku Prososial” pada anak.Perilaku prososial adalah istilah untuk menggambarkan minat dan kesenangan membantu orang lain. Anak-anak dan remaja prososial akan lebih mudah beradaptasi dan memiliki lebih banyak teman atau sahabat. Merekapun lebih terampil bekerjasama dengan teman-teman dan gurunya, serta mendapatkan tanggapan yang lebih positif dari lingkungannya. Dapat dikatakan kemampuan mengolah diri untuk berperilaku prososial sangat menentukan prestasi mereka di masa depan.Orang tua dapat melatihkan keterampilan prososial melalui kegiatan bersama yang menyenangkan. Apakah sekedar berkumpul bersama di akhir pekan, makan, jalan-jalan, saling curhat dan tertawa bersama. Bisa juga dengan memberikan mereka tanggung jawab tertentu : menyapu, cuci piring, memeriksa kunci pintu-pintu sebelum tidur, memberi makan binatang peliharaan. Serta perilaku sopan santun, menggandeng oma dan opa saat berjalan, mengobrol dengan keluarga, bicara lunak kepada asisten rumah tangga dan sopir. - Persiapan di sekolahBisa dicoba untuk berdiskusi dengan guru wali kelas, bagaimana keterampilan sosialisasi anak kita di sekolah. Apakah ia komunikatif, banyak temannya, disegani dan cukup berperan dalam aktivitas di luar pelajaran? Keluwesan dalam bersosialisasi di sekolah akan membantu anak untuk mudah membaur di tempat lainnya.
- Persiapan di lingkunganCoba mulai mengenal orang tua yang memiliki anak sebaya dengan anak-anak kita. Bisa di lingkungan rumah kita atau komunitas yang kita ikuti. Siapa tahu ada orang tua lainnya yang juga punya keprihatinan sama. Kita bisa mulai dengan membuat anak berkenalan, melakukan kegiatan bersama, sementara orang tua bergantian mengantar atau menjemput jika diperlukan. Saat ini orang tua dipermudah dengan kehadiran grup chatting. Melalui grup ini orang tua bisa saling tahu kondisi anaknya di sekolah bahkan interaksi si remaja di sekolah. Saat pertemuan keluarga di rumah, bisa juga kita coba dengan memberikan tugas kepada anak, misalnya : membagikan konsumsi, menyiapkan ruangan, menyusun acara, dll. Pada umumnya anak akan lebih tertarik aktif kalau punya tugas / tanggung jawab, sehingga memberi rasa penting dari kehadirannya.
Jadi, sebagai orang tua, mari persiapkan remaja kita supaya mereka mau terlibat aktif di berbagai kegiatan, membantu meningkatkan keterampilan sosial mereka, sehingga mereka selalu siap menghadapi lingkungan baru.
Tentang Penulis
Penulis adalah Senior Trainer berlisensi dari Dale Carnegie & Associates, Inc., sejak tahun 2000. Beliau juga sudah berkecimpung di dunia HR sejak tahun 1996. Selain itu, Ibu Wida, begitu beliau dikenal oleh rekan-rekannya, juga banyak diminta memberikan seminar dan talkshow mengenai parenting. Beliau juga sudah menuliskan buku Seri Keluarga Kita yang banyak berbicara mengenai keluarga dan parenting. Wida tinggal di Bandung bersama suami dan kedua anaknya.
